bunas shop

Sabtu, 12 November 2011

Hilangnya Nilai Kesopanan


Hilangnya Nilai Kesopanan
Sebagai makhluk social, manusia tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri. Mereka butuh berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain, butuh teman untuk orang yang membantunya.
Seiring dengan perkembangan masyarakat mengikuti zamannya, di dukung oleh kemajuan teknologi, pola interaksi dan tata hubungan dalam masyarakatpun mengalami perubahan yang cepat dan signifikan. Salah satu contoh perubahan yang terjadi adalah mulai tergesernya nilai-nilai ke sopanan.
Pergeseran nilai-nilai di atas, dikarenakan lembaga-lembaga social seperti keluarga dan lembaga pendidikan, dimana seseorang menjalani proses sosialisasi untuk tahap-tahap awal, ternyata mulai berkurang otoritasnya dalam menanamkan nilai-nilai dan norma-norma, termasuk nilai dan norma kesopanan pada diri anak dan anak didik. Berkurangnya kemampuan lembaga keluarga dan sekolah dalam menanamkan nilai-nilai dan norma pada anak adalah imbas dari gencarnya pengaruh budaya asing ( barat ) di era globalisasi.
Walaupun sebenarnya, dengan fitrahnya, semua manusia itu memiliki kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk dan seterusnya. Akan tetapi, seringkali akal sehat manusia terkalahkan oleh ego dan emosinya.
Apalagi pada usia remaja. Wow……! Jangan tanya itu ! seringkali para remaja tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah melanggar nilai dan norma. Seperti : kebut-kebutan di jalan raya, nongkrong di jembatan atau perempatan, berpenampilan yang aneh-aneh dan sebagainya.
Agaknya mereka tidak menyadari, bahwa yang mereka lakukan itu salah dan mereka sudah terpengaruh oleh paham hedonisme, dimana mereka menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan adalah tujuan dalam hidup. Hendaknya para remaja segera menyadari bahwa paham itu sangat tidak sesuai dengan ajaran agama dan budaya bangsa kita. Jika kita ingin memperoleh kebahagiaan dan kenikmatan, tidak harus di tempuh dengan cara-cara seperti itu. Dengan kita menghargai dan menghormati orang lain serta menaati nilai dan norma, itulah sejatinya yang akan membuat hidup kita bahagia. Terlebih orang lain itu adalah orng tua, guru, kerabat dekat, tetangga dan teman-teman kita.
Sudah terlalu banyak kerusakan di muka bumi. Semuanya akibat perilaku manusia yang tidak menghiraukan lagi nialai-nilai dan norma-norma. Baik itu norma kepada Tuhan, kepada manusia maupun norma kepada lingkungannya. Sudah jelas bahwa kerusakan ekologi maupun kerusakan tatanan sosial tersebut karena ulah manusia.
Bukankah kejadian alam yang terjadi beruntun sejak beberapa tahun terakhir ini sudah cukup menjadi bukti akan hal ini ? semua itu mungkin cobaan atau peringatan dan bahkan adzab dari Allah SWT terhadap manusia.
Alhasil, menjaga nilai dan norma yang berlaku di masyarakat akan menghasilkan perilaku positif ( akhlaqul karimah ). Sebaliknya, pabila kita mengabaikannya akan melahirkan perilaku negatife ( akhlaqul madzmumah ).
Jadi, mari kita tanamkan norma-norma dan nilai-nilai kesopanan pada diri dan lingkungan kita.